17-18 Mei 2012
Ini kali keduanya aku mendaki
gunung. Ya, aku memang bukan pendaki gunung profesional, aku masih newbie di
kalangan pendaki. Tapi keinginanku dan semangatku untuk menjejaki puncak gunung
yang ada di Indonesia akan selalu ada.
Pertama kalinya aku mendaki
adalah di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Ketinggiannya sih gak seberapa, 2050
Mdpl. Tapi medan yang cukup berat bagi pemula sepertiku sangat begitu
menantang, dan dari sinilah keberanianku untuk mendaki gunung dimulai.
Dengan pengalamanku beberapa
waktu lalu mendaki Gunung Ungaran, membuatku semakin tertarik untuk menapaki
gunung-gunung yang ada di Indonesia. Gak muluk-muluk sih, aku mulai dari Jawa
Tengah dulu. Entah kenapa destinasi selanjutnya adalah Gunung Merbabu. Mungkin
ini bermula ketika salah seorang teman yang telah memamerkan puncak Merbabu
yang telah berhasil ia jejaki beberapa waktu yang lalu. Hmm.. ngeliat foto-foto
yang ia pamerkan bikin ngiler aja nih. Oke, aku berjanji pada diriku sendiri,
suatu saat aku juga bisa ke Merbabu.
Tanpa diduga, salah seorang teman
lama menawariku mendaki bareng ke Merbabu. Ouh.. kaya mendapatkan durian runtuh
ini, langsung aku iya kan aja tawarannya. Dia ngasih kabar tanggal 17 Mei 2012
kita berangkat. Janjinya sih akan ngasih kabar lagi, tapi udah aku tunggu
berminggu-minggu kenapa kabar darinya gak kunjung datang juga. Aku kirim
message berkali-kali tapi gak ada respon sama sekali. Dan ini membuatku cukup
khawatir. Haduuhh.. H-7 belum juga ada kabar. Akhirnya aku menghubungi sodara
sepupuku yang juga terbiasa naik gunung, niatnya sih ngajakin dia buat muncak,
entah gimana caranya lah yang penting muncak ke Merbabunya jadi. Alhasil,
sepupuku ngasih kabar kita jadi berangkat tanggal 17 Mei bareng temen-temen
Mapala kampusku. FYI, kita satu kampus, tapi aku bukan anak Mapala, jadi
pengalaman dan ilmu tentang mendakiku masih amat sangat kurang hehe.. Dan
akhirnya kita jadi berangkat tanggal 17 Mei 2012 dengan personil 8 orang.
Semua persiapan dari Logistic,
alat masak, tenda dome segala macem udah siap dan tinggal berangkat, tiba-tiba
dapet kabar kalo ada temen yang juga mau ikut. Kita berangkat dari basecamp
kampus jam 17.00. Dan ternyata kita harus mampir-mampir dulu ke tempat temen
yang mau ikut itu. Total personil yang berangkat jadi 12 orang dan berangkat
dari Klaten jam 20.30.
Skip..skip..skip..
Oia, kita ke Merbabu via Selo,
Boyolali. Akhirnya kita nyampe basecamp di Selo, Boyolali tempatnya Pak
Narto/Kang Bari jam 22.20. Istirahat bentar dan persiapan buat mendaki. Dan jam
22.45 kita mulai naik. Dari 12 personil itu gak naik secara bersamaan, kita
bagi menjadi 2 tim, 9 orang naik pada malam itu, dan sisanya besok paginya. Oke,
9 orang berangkat.
Diawali dengan berdoa, aku dan 8
orang teman mulai menaruh langkah demi langkah. Hawa dinginnya mulai dirasa
dada agak sesak, tetapi itu bukan masalah karena sudah normal, itu adalah fase
penyesuaian tubuh dengan suasana gunung, baik dengan suhu, tekanan udara,
maupun dengan perilaku kita sendiri. Merasakan situasi malam hari di tengah
hutan, aku pun gak kaget, karena waktu mendaki ke Gunung Ungaran dulu pun juga
malam. Sunyi, senyap, gelap, tenang (ya kali, namanya di tengah hutan, kalo
rame ya di kota :D).
Oh Tuhan, baru jalan 3 jam kenapa
kaki ini uda gak kuat lagi. Karena tiba-tiba gerimis datang, akhirnya jam 02.00
kita ngecamp di pos 2. Yang rencana awal sih kita ngecamp di sabana, trus
shubuh summit attack gitu. Tapi ya sudahlah, jalan santai aja..
Mengisi amunisi sebelum melanjutkan pendakian |
Siap melanjutkan perjalanan menuju puncak |
Kita ngecamp di pos 2 semalaman. Setelah
selesai mengisi amunisi, kita langsung packing perlengkapan, dan membersihkan
tempat camp. Setelah dirasa siap, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jam
08.30 kita mulai lagi perjalanan ini. Kita jalannya santai karena dari tim ini,
3 diantaranya masi newbie termasuk aku hehe.. Tak berapa lama kita sampai di
tempat yang agak lapang, lupa namanya apa. Dari sini terlihat Gunung Merapi
mengintip malu-malu di balik bukit. Kemudian jalan naik lagi, akhirnya kita
sampe di Pos 3 Batu Tulis. Ketika kulemparkan pandanganku ke arah Timur,
terlihat dari kejauhan Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu yang sangat
mengagumkan. Ketika melihat arah barat, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro juga terlihat
tapi kurang jelas karna tertutupi oleh awan. Dan yang paling sangat terlihat
Gunung Merapi yang subhanallah Indahnya, seperti berteriak untuk segera didaki.
Gunung Lawu dari kejauhan |
Gunung Sumbing dan Sindoro terlihat malu-malu |
Puncak Gunung Merapi seperti berteriak untuk didaki |
Menikmati pemandangan di Batu Tulis |
Sepanjang perjalanan, kita
dimanjakan oleh pemandangan yang sangat memukau. Tak henti-hentinya aku memuji
betapa Agungnya Sang Maha Pencipta alam ini. Sesekali kita istirahat, ketika
dirasa kaki begitu berat untuk melanjutkan perjalanan. Walaupun medan yang
begitu menantang, tak mampu mengerutkan semangat kita untuk mencapai puncak
Merbabu. Dan bunga edelweis pun ikut mengobati rasa lelah yang menyelimuti raga ini.
Bunga Edelweiss nan cantik |
Rasanya ingin terbang bersama awan :D |
Di sabana 2
dan sabana 3 ini, perjuangannya juga besar. Karena jalannya yang sangat
menanjak, naik turun bukit. Tapi pemandangan disini sangat mempesona. Berasa
ada di Gunung Semeru, hmm.. mungkin ini rasanya gak jauh beda ketika berada di
Tanjakan cinta Gunung Semeru kali ya hehe.. Dan bukit-bukit yang ada di sini
terlihat seperti ada di bukit Teletubies. Ketika hampir sampai di puncak,
tiba-tiba kita dihajar oleh kabut yang datang begitu cepat. Aku sempat
khawatir, iya khawatir kalo saja kabut itu gak cepat hilang, dan pasti nanti
ketika di puncak pemandangannya akan tertutupi oleh kabut.
seperti bukit Teletubbies |
naik turun bukit |
Merapi terlihat gagahnya |
di tengah-tengah Sabana |
Dan akhirnya,
dengan tenaga yang tersisa, nafas yang tersengal-sengal, kita sampai juga di
puncak Merbabu. Yeee.. ini puncak tertinggi yang berhasil aku daki. Yaa..
Puncak Trianggulasi di Puncak Merbabu dengan ketinggiannya 3.142 Mdpl. Kekhawatiranku
sebelumnya itu segera sirna, karena kini aku dapat melihat pemandangan di
puncak Merbabu yang begitu mengagumkan. Rasa capek yang tadinya menyelimuti,
kini semua sudah hilang seketika, terbayarkan sudah dengan melihat puncak
Merapi dari puncak Merbabu yang begitu gagahnya di seberang sana.
Puncak tertinggiku, Merbabu 3.142 Mdpl |
Bersama pendaki lain |
dari 9, 8 orang yang berhasil sampai Puncak Merbabu |
Tuhan,
terimakasih. Engkau telah memberiku kesempatan untuk menapaki belahan lain di bumi-Mu
ini.
“Gunung
tidak melulu soal puncak, puncak gunung adalah bonus dari sebuah
pendakian, yang terpenting adalah bagaimana memaknai segala apapun yang ada
selama perjalanan.”
“Dan di atas sana, di tengah - tengah angin
yang menderu - deru, di antara jurang yang berujung kelam, omong kosong bila
kau tidak bicara tentang Tuhan. Kau akan menyadari seberapa kecil dan lemahnya
dirimu di tengah hamparan alam semesta. . .” (Quote)
Indonesia, alam mu begitu mengagumkan. . .
Indonesia, alam mu begitu mengagumkan. . .
Pendakian
Gunung Merbabu via Selo, Boyolali
17-18 Mei 2012
Salam Lestari,
Rizky Fauzy