Kamis, 24 Mei 2012

Merbabu, Kau Menghipnotisku

17-18 Mei 2012
Ini kali keduanya aku mendaki gunung. Ya, aku memang bukan pendaki gunung profesional, aku masih newbie di kalangan pendaki. Tapi keinginanku dan semangatku untuk menjejaki puncak gunung yang ada di Indonesia akan selalu ada.

Pertama kalinya aku mendaki adalah di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Ketinggiannya sih gak seberapa, 2050 Mdpl. Tapi medan yang cukup berat bagi pemula sepertiku sangat begitu menantang, dan dari sinilah keberanianku untuk mendaki gunung dimulai. 

Dengan pengalamanku beberapa waktu lalu mendaki Gunung Ungaran, membuatku semakin tertarik untuk menapaki gunung-gunung yang ada di Indonesia. Gak muluk-muluk sih, aku mulai dari Jawa Tengah dulu. Entah kenapa destinasi selanjutnya adalah Gunung Merbabu. Mungkin ini bermula ketika salah seorang teman yang telah memamerkan puncak Merbabu yang telah berhasil ia jejaki beberapa waktu yang lalu. Hmm.. ngeliat foto-foto yang ia pamerkan bikin ngiler aja nih. Oke, aku berjanji pada diriku sendiri, suatu saat aku juga bisa ke Merbabu.

Tanpa diduga, salah seorang teman lama menawariku mendaki bareng ke Merbabu. Ouh.. kaya mendapatkan durian runtuh ini, langsung aku iya kan aja tawarannya. Dia ngasih kabar tanggal 17 Mei 2012 kita berangkat. Janjinya sih akan ngasih kabar lagi, tapi udah aku tunggu berminggu-minggu kenapa kabar darinya gak kunjung datang juga. Aku kirim message berkali-kali tapi gak ada respon sama sekali. Dan ini membuatku cukup khawatir. Haduuhh.. H-7 belum juga ada kabar. Akhirnya aku menghubungi sodara sepupuku yang juga terbiasa naik gunung, niatnya sih ngajakin dia buat muncak, entah gimana caranya lah yang penting muncak ke Merbabunya jadi. Alhasil, sepupuku ngasih kabar kita jadi berangkat tanggal 17 Mei bareng temen-temen Mapala kampusku. FYI, kita satu kampus, tapi aku bukan anak Mapala, jadi pengalaman dan ilmu tentang mendakiku masih amat sangat kurang hehe.. Dan akhirnya kita jadi berangkat tanggal 17 Mei 2012 dengan personil 8 orang.

Semua persiapan dari Logistic, alat masak, tenda dome segala macem udah siap dan tinggal berangkat, tiba-tiba dapet kabar kalo ada temen yang juga mau ikut. Kita berangkat dari basecamp kampus jam 17.00. Dan ternyata kita harus mampir-mampir dulu ke tempat temen yang mau ikut itu. Total personil yang berangkat jadi 12 orang dan berangkat dari Klaten jam 20.30.

Skip..skip..skip..
Oia, kita ke Merbabu via Selo, Boyolali. Akhirnya kita nyampe basecamp di Selo, Boyolali tempatnya Pak Narto/Kang Bari jam 22.20. Istirahat bentar dan persiapan buat mendaki. Dan jam 22.45 kita mulai naik. Dari 12 personil itu gak naik secara bersamaan, kita bagi menjadi 2 tim, 9 orang naik pada malam itu, dan sisanya besok paginya. Oke, 9 orang berangkat.

Diawali dengan berdoa, aku dan 8 orang teman mulai menaruh langkah demi langkah. Hawa dinginnya mulai dirasa dada agak sesak, tetapi itu bukan masalah karena sudah normal, itu adalah fase penyesuaian tubuh dengan suasana gunung, baik dengan suhu, tekanan udara, maupun dengan perilaku kita sendiri. Merasakan situasi malam hari di tengah hutan, aku pun gak kaget, karena waktu mendaki ke Gunung Ungaran dulu pun juga malam. Sunyi, senyap, gelap, tenang (ya kali, namanya di tengah hutan, kalo rame ya di kota :D).
Oh Tuhan, baru jalan 3 jam kenapa kaki ini uda gak kuat lagi. Karena tiba-tiba gerimis datang, akhirnya jam 02.00 kita ngecamp di pos 2. Yang rencana awal sih kita ngecamp di sabana, trus shubuh summit attack gitu. Tapi ya sudahlah, jalan santai aja..
Mengisi amunisi sebelum melanjutkan pendakian
 
Siap melanjutkan perjalanan menuju puncak

Kita ngecamp di pos 2 semalaman. Setelah selesai mengisi amunisi, kita langsung packing perlengkapan, dan membersihkan tempat camp. Setelah dirasa siap, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jam 08.30 kita mulai lagi perjalanan ini. Kita jalannya santai karena dari tim ini, 3 diantaranya masi newbie termasuk aku hehe.. Tak berapa lama kita sampai di tempat yang agak lapang, lupa namanya apa. Dari sini terlihat Gunung Merapi mengintip malu-malu di balik bukit. Kemudian jalan naik lagi, akhirnya kita sampe di Pos 3 Batu Tulis. Ketika kulemparkan pandanganku ke arah Timur, terlihat dari kejauhan Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu yang sangat mengagumkan. Ketika melihat arah barat, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro juga terlihat tapi kurang jelas karna tertutupi oleh awan. Dan yang paling sangat terlihat Gunung Merapi yang subhanallah Indahnya, seperti berteriak untuk segera didaki.
Gunung Lawu dari kejauhan
Gunung Sumbing dan Sindoro terlihat malu-malu
Puncak Gunung Merapi seperti berteriak untuk didaki
Menikmati pemandangan di Batu Tulis
Sepanjang perjalanan, kita dimanjakan oleh pemandangan yang sangat memukau. Tak henti-hentinya aku memuji betapa Agungnya Sang Maha Pencipta alam ini. Sesekali kita istirahat, ketika dirasa kaki begitu berat untuk melanjutkan perjalanan. Walaupun medan yang begitu menantang, tak mampu mengerutkan semangat kita untuk mencapai puncak Merbabu. Dan bunga edelweis pun ikut mengobati rasa lelah yang menyelimuti raga ini.
Bunga Edelweiss nan cantik
Rasanya ingin terbang bersama awan :D
Akhirnya kita sampai di Sabana 1, kita istirahat sebentar disini. Dan salah seorang dari kami memutuskan untuk mendirikan tenda dome disini, dan ia gak ikut sampai ke puncak. Mungkin karena melihat bukit-bukit yang terlihat mengerikan untuk didaki. Walaupun begitu, tekadku untuk sampai ke puncak Merbabu tak pernah surut. Oke, kita berdelapan akhirnya melanjutkan perjalanan menuju puncak Merbabu. Entah kenapa kita berdelapan malah berjalan secara terpisah, ada yang cepat, santai, dan lambat. Tapi gakpapa, yang penting kita sama-sama sampai di puncak Merbabu.

Di sabana 2 dan sabana 3 ini, perjuangannya juga besar. Karena jalannya yang sangat menanjak, naik turun bukit. Tapi pemandangan disini sangat mempesona. Berasa ada di Gunung Semeru, hmm.. mungkin ini rasanya gak jauh beda ketika berada di Tanjakan cinta Gunung Semeru kali ya hehe.. Dan bukit-bukit yang ada di sini terlihat seperti ada di bukit Teletubies. Ketika hampir sampai di puncak, tiba-tiba kita dihajar oleh kabut yang datang begitu cepat. Aku sempat khawatir, iya khawatir kalo saja kabut itu gak cepat hilang, dan pasti nanti ketika di puncak pemandangannya akan tertutupi oleh kabut.
seperti bukit Teletubbies
naik turun bukit

Merapi terlihat gagahnya

di tengah-tengah Sabana
Dan akhirnya, dengan tenaga yang tersisa, nafas yang tersengal-sengal, kita sampai juga di puncak Merbabu. Yeee.. ini puncak tertinggi yang berhasil aku daki. Yaa.. Puncak Trianggulasi di Puncak Merbabu dengan ketinggiannya 3.142 Mdpl. Kekhawatiranku sebelumnya itu segera sirna, karena kini aku dapat melihat pemandangan di puncak Merbabu yang begitu mengagumkan. Rasa capek yang tadinya menyelimuti, kini semua sudah hilang seketika, terbayarkan sudah dengan melihat puncak Merapi dari puncak Merbabu yang begitu gagahnya di seberang sana.
Puncak tertinggiku, Merbabu 3.142 Mdpl
Bersama pendaki lain
dari 9, 8 orang yang berhasil sampai Puncak Merbabu

Tuhan, terimakasih. Engkau telah memberiku kesempatan untuk menapaki belahan lain di bumi-Mu ini.

Gunung tidak melulu soal puncak, puncak gunung adalah bonus dari sebuah pendakian, yang terpenting adalah bagaimana memaknai segala apapun yang ada selama perjalanan.”

“Dan di atas sana, di tengah - tengah angin yang menderu - deru, di antara jurang yang berujung kelam, omong kosong bila kau tidak bicara tentang Tuhan. Kau akan menyadari seberapa kecil dan lemahnya dirimu di tengah hamparan alam semesta. . .” (Quote)

Indonesia, alam mu begitu mengagumkan. . .


Pendakian Gunung Merbabu via Selo, Boyolali
17-18 Mei 2012
Salam Lestari,
Rizky Fauzy

Rabu, 23 Mei 2012

Tulisan pertama seorang newbie

Hai semua..
Mungkin ini bisa dibilang ketinggalan jaman, masa iya tahun 2012 gak punya blog?? dan kini baru aja buat blog??
haha.. aku pun juga cuma bisa tertawa. Yaa.. mungkin karna kesibukanku yang menggunung yang membuatku mengesampingkan keinginanku membuat blog ini (halaaahh.. ngelesnya kebangetan, padahal mah emang kurang gahol :D).. gapapalah terlambat, kata orang-orang juga gak ada kata terlambat untuk semua hal, termasuk punya blog yang kebangetan terlambat ini hehe..
Oke, segini dulu aja awal dari tulisanku yang geje ini.. :)